Rumah sakit memiliki beragam kode tertentu untuk penanganan keadaan darurat pasien atau peristiwa lainnya, salah satunya code red.
Kode merah ini dimaksud untuk menjelaskan bahaya kebakaran atau munculnya asap di rumah sakit.
Mengutip Healthline, meskipun penggunaan kode untuk menunjukkan kejadian atau peristiwa tertentu.
Kode yang digunakan rumah sakit ini sangat penting untuk petunjuk keselamatan.
Manfaat penggunaan kode, pegawai rumah sakit bisa menanggapi keadaan darurat.
Mengutip publikasi Petunjuk Teknis Kesiapsiagaan Kondisi Darurat dan atau Bencana di Rumah Sakit, code red adalah kode yang biasanya digunakan untuk mengumumkan adanya ancaman kebakaran di lingkungan rumah sakit.
Penggunaan kode ini sekaligus untuk mengaktifkan tim siaga rumah sakit yang memiliki peran sesuai dengan panduan tanggap kebakaran, bencana.
Misalnya, petugas teknisi segera mematikan listrik di area kebakaran, petugas dan perawat mengarahkan pasien dan pengunjung pindah ke lokasi kumpul jalur evakuasi.
Tujuan digunakannya kode ini untuk menyelamatkan setiap orang yang berada dalam area lingkungan rumah sakit.Merujuk publikasi Panduan Kode Emergensi, ada beberapa prosedur umum dalam kode merah, antara lain: 1.
Menyelamatkan Setiap orang yang berada dalam area kebakaran menyelamatkan diri mereka sambil meneriakkan, kode merah.
2.
Alert Setiap orang yang ada di dalam gedung diimbau untuk menyebarluaskan dengan cara menelpon satuan pengaman.
Selanjutnya menghubungi pihak yang terkait antara lain petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS) untuk segera mematikan aliran listrik di area terjadi kebakaran.
Selanjutnya memberitahukan petugas unit atau ruangan terdekat.
Bila api membesar menelepon pemadam kebakaran.
3.
Confine atau Contain Sekat ruangan bila sekitar ruangan penuh api dan asap.
Bila memungkinkan tutup pintu dan jendela untuk mencegah api menjalar.
4.
Extinguish Pemadaman api jika masih memungkinkan atau kecil.
Pemadaman menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), jangan ambil risiko yang tidak perlu.
5.
Mematikan aliran listrik dan gas Bila cukup aman, mematikan semua sarana seperti listrik, gas yang kemungkinan berkaitan dengan api.
Tapi tetap mempertimbangkan secara cermat bila pasien masih memerlukan bantuan.
6.
Evakuasi Pasien dan pengunjung ke area yang aman atau lokasi kumpul melalui jalur evakuasi.
7.
Pengawasan Tetap mengawasi pasien.
Bila perlu dihitung absensi berurutan.
8.
Kooperatif Kooperatif dengan semua instruksi yang diberikan oleh Staf Senior, Manajer, dan petugas tim pemadam kebakaran.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.