Saat ini pemerintah berupaya meningkatkan ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia.

Salah satu komponen utama yang dibutuhkan untuk menyambut era elektrifikasi itu adalah baterai.

Prof.

Ratno Nuryadi, Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan jika saat ini pihaknya sedang mengembangkan baterai lithium-ion.

“Mengapa kita mengembangkan baterai lithium-ion, karena ada beberapa hal yang kita soroti seperti ukurannya yang kecil dan ringan, kapasitasnya besar, tenaga besar, umur pakai lama, ramah lingkungan, aman dan yang paling penting harganya murah,” kata Nuryadi dalam rangkaian acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022.

Lebih lanjut Nuryadi menambahkan jika secara umum harga kendaraan listrik itu 30 sampai 40 persenya adalah harga baterai.

Sedangkan 77 persen sisanya adalah sel baterai atau baterai pack.

Untuk menjual kendaraan listrik dengan harga yang terjangkau, maka produsen kendaraan listrik harus menggunakan baterai lithium-ion produksi lokal.

Sedangkan saat ini kebanyakan komponen kendaraan listrik masih impor dari luar negeri sehingga hal itu memengaruhi harga jual.

Sementara itu Eksekutif Vice President Marketing and product EVP Quality Assurance PTT PLN, Hikmah Drajat mengatakan adanya kendaraan listrik ini maka yang diperlukan adalah listrik.

Sehingga PLN sangat mendukung program pemerintah dalam menyambut era elektrifikasi.

“Dengan adanya kendaraan listrik otomatis memerlukan daya listrik untuk mencharger, maka dari itu PT PLN akan membantu menyediakan ekosistem tersebut dalam bentuk dukungan elektrifikasi yang sedang digalakkan oleh pemerintah,” kata Drajat.

KHOLIS KURNIA WATI Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto