Mary Elizabeth Truss atau yang lebih dikenal dengan Liz Truss resmi terpilih sebagai Perdana Menteri Inggris yang baru, mengalahkan kandidat lainnya, Rishi Sunak.

Dia dilantik pada Selasa, 6 September 2022.

Pada akun Twitternya, ia mencuit-kan rasa terimakasih atas terpilihnya sebagai Perdana Menteri Inggris.

“Saya merasa terhormat telah terpilih sebagai pemimpin berikutnya dari Partai Konservatif.

Terima kasih telah mempercayakan saya untuk memimpin.

Saya akan bekerja keras untuk melewati masa sulit ini, menumbuhkan ekonomi kita, dan melancarkan potensi-potensi Inggris,” tulisnya.

Eks Menteri Luar Negeri Inggris itu dikenal akan kecintaannya pada produk pakaian, ia merupakan pengikut setia fashion Inggris.

Mengikuti jejak idolanya, Margaret Thatcher, yang merupakan PM Inggris wanita pertama dan yang paling lama.

Lemari pakaian Thatcher, terdiri dari busana-busana yang dibuat oleh para perancang Inggris.

Inilah yang menginspirasi Truss dalam gaya busananya.

Liz memakai karya sejumlah perancang busana yang berbasis di Britania Raya, yang bekerja untuknya dalam perjalanan politiknya sejauh ini, termasuk untuk busana-busana yang ia gunakan saat kampanye.

Merek kesukaannya adalah Karen Millen.

Selain itu, ia juga penggemar dari perancang asal London, Winser.

Liz juga menyukai merek-merek kelas atas Inggris seperti LK Bennett dan Whitsles.

Pada minggu-minggu terakhir kampanye, banyak politikus lain yang mengenakan terusan yang cantik dan elegan, dengan model leher V berlengan panjang.

Lain halnya dengan Liz, ia terlihat menggunakan gaun oranye cerah dengan bahu balon, lengan panjang, ditambah sabuk yang melingkar di pinggangnya, yang terkesan lebih menonjol pada pakaiannya.

Yang menarik, ia memadukan terusan oranye tersebut dengan sepatu kets putih, yang membuatnya tidak hanya terlihat elegan namun juga lebih nyaman dengan busana yang ia pakai.

Penampilan lain Liz yang menarik perhatian adalah coar-dress hijau yang dilengkapi dengan belt rantai.

Dia juga memakai liontin hijau yang serasi dengan busananya.

Selain kesetiannya pada busana-busana rancangan desainer Inggris, ia juga mendukung gerakan sustainable fashion atau mode berkelanjutan.

Ini merupakan gerakan serta upaya untuk mendorong perubahan dalam dunia fashion, dengan memikirkan dampak terhadap lingkungan serta sosial dalam pemakaian produk dalam jangka panjang, sehingga produk pakaian yang ada dapat digunakan untuk waktu lama dan dipakai berulang.

NADIA RAICHAN FITRIANUR