Wakil Presiden Ma’ruf Amin hari ini mengecek fasilitas kendaraan listrik yang akan dipakai dalam perhelatan puncak Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali pada 15 – 16 November 2022.

Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia ini menyebut penggunaan kendaraan listrik di ajang internasional ini akan jadi awal konversi penggunaan kendaraan BBM ke listrik secara masif di Indonesia.

Ma’ruf mengutip pernyataan Gubernur Bali Wayan Koster yang ikut dalam peninjauan, bahwa fasilitas seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) misalnya, tidak akan dicabut setelah KTT.

Sebaliknya, SPKLU ini akan tetap beroperasi di Bali.

“Ini menjadi awal daripada proses penggunaan mobil listrik di Indonesia,” kata Ma’ruf saat memberikan keterangan pers usai meninjau SPKLU di area Hotel Apurva Kempinski, Jalan Raya Nusa Dua Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Selasa, 30 Agustus 2022.

Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini berharap penggunaan mobil listrik secara masif ini tidak hanya di Bali, tetapi ke depan juga di daerah lainnya.

“Habis itu Jakarta dan daerah lainnya.

Itu saya kira hal yang pada hari ini kita mulai,” kata dia.

Ma’ruf pun menyebut keuntungan dari penggunaan kendaraan listrik tidak hanya soal hemat energi, tapi juga kecepatan dalam pengisian dayanya karena telah memanfaatkan teknologi yang canggih.

Ma’ruf mengaku telah menyaksikan aplikasi tentang mobil listrik yang diatur sangat canggih dan secara otomatis.

‘Menggunakan PLN mobile, dapat mengisi (daya) hanya dalam 15 menit, sudah terisi 100 persen.

Artinya pengisiannya cepat sekali,” kata dia.

Berdasarkan data dari PLN, kendaraan listrik yang akan digunakan dalam KTT G20 di antaranya 616 mobil VVIP dan delegasi, 290 sepeda motor patroli pengawalan, dan 300 mobil operasional dengan berbagai merk.

Untuk mendukung pengisian listrik kendaraan-kendaraan tersebut, PLN akan menyediakan 66 unit SPKLU.