Climate adaptation dan climate mitigation adalah dua tugas yang sama pentingnya. Walaupun mitigasi bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca yang memerangkap panas untuk memenuhi target iklim global, adaptasi iklim bertujuan meningkatkan ketahanan ekosistem dan melindungi masyarakat dari dampak perubahan iklim.
Beberapa dari dampak ini sudah terjadi, dengan konsekuensi yang parah terhadap alam dan manusia di seluruh dunia, seperti semakin seringnya kejadian cuaca ekstrem, pengasaman laut, erosi pantai, kenaikan permukaan laut, dan berkurangnya potensi kegiatan ekonomi seperti penangkapan ikan.
Bahkan jika kita mengambil tindakan iklim yang diperlukan untuk membatasi pemanasan global hingga 2 °C, hingga 18 % dari seluruh spesies darat beresiko tinggi akan punah.
Pentingnya Climate Adaptation untuk Wilayah Pesisir
Penting untuk mengembangkan infrastruktur guna melindungi masyarakat pesisir dari kenaikan permukaan laut dan badai yang intensitas dan frekuensinya semakin meningkat.
Meskipun infrastruktur ini dapat dibangun atau dibangun secara alami, infrastruktur yang dibangun atau perlindungan pantai yang direkayasa memerlukan pemeliharaan tingkat tinggi untuk menahan peningkatan intensitas energi angin dan gelombang, sehingga menjadikannya solusi yang sangat mahal.
Dengan meningkatnya tekanan yang disebabkan oleh perubahan iklim yang terus meningkat, biaya pemeliharaan bangunan-bangunan ini akan menjadi tidak berkelanjutan secara ekonomi dan ekologi. Langkah-langkah berbiaya lebih rendah dengan ketahanan yang lebih tinggi sangat dibutuhkan untuk mempercepat strategi climate adaptation.
Di sinilah infrastruktur alam menawarkan solusi ideal. Solusi berbasis alam merupakan tindakan yang melindungi, memulihkan, dan mengelola habitat pesisir untuk memberikan manfaat bagi alam dan manusia.
Ekosistem seperti hutan bakau, bukit pasir pesisir, rawa asin, dan padang lamun melindungi wilayah pesisir dengan mengurangi dan menghilangkan energi gelombang serta mendorong akumulasi sedimen
Keuntungan besar dari habitat-habitat ini adalah bahwa ini dapat memulihkan diri melalui regenerasi alami dan beradaptasi terhadap kenaikan permukaan air laut, misalnya dengan bergerak lebih jauh ke daratan untuk membangun kembali diri mereka sendiri. Beberapa negara sudah mengambil tindakan untuk memanfaatkan alam dengan cara ini.
Climate Mitigation Melalui Ekosistem Pesisir
Infrastruktur alami untuk perlindungan pesisir juga menawarkan peluang untuk memulihkan dan memelihara habitat alami penting yang telah hancur dan terdegradasi secara global akibat polusi, pemindahan, dan perubahan iklim.
Misalnya, rawa-rawa asin dan bukit-bukit pasir pesisir menyediakan habitat penting bagi banyak spesies burung yang sedang berkembang biak, hutan bakau menyediakan tempat berkembang biak yang penting bagi ikan, dan terumbu tiram merupakan pembangun ekosistem bawah air, yang juga dapat meningkatkan kualitas air.
Terlebih lagi, infrastruktur alam seperti ini dapat berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim. Semua ekosistem di atas dapat menangkap dan menyimpan karbon dalam jumlah besar. Pada gilirannya, climate mitigation melalui pengurangan emisi dapat membantu melindungi ekosistem pesisir dan masyarakat lokal.
Jika peristiwa cuaca ekstrem tahun ini merupakan indikasinya, maka setiap derajat pemanasan sangatlah penting. Yang berperan aktif dalam hal ini melalui pengembangan energi terbarukan, yang akan memungkinkan perekonomian global untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil.
Jika perusahaan Anda ingin berkomitmen untuk net zero maka bisa bekerja sama dengan Net Zero Hub, sebuah inisiatif oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) yang tersedia untuk mendorong bisnis Indonesia ke dalam ruang net zero global. Bergabunglah dengan Net Zero Hub untuk mengurangi emisi karbon dan wujudkan program Climate Adaptation.