Anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang turun pada 2023 menjadi berita yang banyak dibaca sepanjang akhir pekan, Jumat, 19 Agustus 2022.
Indef menilai kebijakan ini persis seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada 2014 lalu.
Berita selanjutnya mengenai harga Pertalite yang dikabarkan bakal naik menjadi Rp 10 ribu per liter.
Kenaikan harga ini diprediksi memberatkan konsumen dan berdampak besar terhadap inflasi.
Berikut empat berita terkini di kanal ekonomi dan bisnis sepanjang Jumat, 19 Agustus.
1.
Anggaran Subsidi BBM 2023 Menyusut, Indef: Jokowi Pakai Lagi Ilmu Lamanya Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Berly Martawardaya menanggapi turunnya alokasi subsidi energi untuk tahun depan.
Kebijakan ini persis seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada 2014 lalu.
“Salah satu kebijakannya saat itu adalah menghapuskan subsidi BBM kecuali Solar, dan tentu itu menyenangkan dan dialokasikan ke infrastruktur sejak 2015,” ujar dia dalam diskusi daring bertajuk Merdeka dari Energi Fosil yang digelar pada Kamis, 18 Agustus 2022.
Pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi dan kompensasi energi pada 2023 sebesar Rp 336,7 triliun atau menyusut ketimbang 2022 yang sebesar Rp 502 triliun.
Anggaran energi tahun depan terdiri atas subsidi Rp 210,7 triliun dan kompensasi Rp 126 triliun.
Berly mengatakan, delapan tahun lalu, Jokowi dalam pidatonya menyatakan pembangunan untuk pendidikan, kesehatan, dan insfrastuktur terganggu karena anggarannya dipakai untuk subsidi BBM.
Menurut Berly, kebijakan untuk menurunkan anggaran subsidi sudah benar.
Baca selengkapnya di sini.